Banyak orang bertanya, apakah
benar dengan sedekah (shodaqoh) bisa membawa berkah? Tentu saja benar, sedekah
tidak hanya membawa berkah untuk kita diakhirat nanti. Akan tetapi juga untuk
kita didunia. Sedekah adalah amal yang tidak akan putus setelah kita meninggal.
Shodaqoh berarti memberikan segala
sesuatu kepada orang lain tanpa menyalahi aturan syari’. Shodaqoh (sedekah)
bisa berbentuk materi (misal : harta, duit, pakaian dsb) dan bisa berbentuk non
materi (misal ;mengajarkan ilmu yang bermanfaat, tersenyum, berdzikir dsb). Dan
yang termasuk dalam kategori shodaqoh antara lain : zakat, infak,
hibah.Shodaqoh merupakan wasilah/jalan agar kita bisa sukses dan kaya baik di
dunia dan akhirat.Kadang kita berpikir dengan akal kita, kok bisa dengan
shodaqoh (mengeluarkan duit) kita bisa kaya klik.. seharusnya kalo harta kita
berkurang kita khan justru bertambah miskin. Memang kalo kita berpikir dengan
akal kita, kita sering berpendapat berbeda dengan firman dan ketetapan Alloh
SWT.“ Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Alloh SWT, pinjaman yang baik
(menafkahkan hartanya di jalan Alloh) maka Alloh akan memperlipat gandakan
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak dan Alloh menyempitkan dan
melapangkan rizki dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan “ (Qs. Al baqoroh 245)
1. Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi
hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan
kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya
dua puluh empat. (HR. Al Hakim)
2. Yang dapat menolak takdir ialah doa dan
yang dapat memperpanjang umur yakni kebajikan (amal bakti). (HR. Ath-Thahawi)
3. Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya
kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang
dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan)
yang mendoakannya. (HR. Muslim)
4. Allah Tabaraka wata’ala berfirman (di dalam
hadits Qudsi): “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku
memberikan nafkah kepadamu.” (HR. Muslim)
5. Orang yang mengusahakan bantuan
(pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan
ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang
berpuasa yang tidak pernah berbuka. (HR. Bukhari)
6. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah
Saw, “Sodaqoh yang bagaimana yang paling besar pahalanya?” Nabi Saw menjawab,
“Saat kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang)
dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu
di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian.”
(HR. Bukhari)
7. Barangsiapa ingin doanya terkabul dan
dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan
orang lain. (HR. Ahmad)
8. Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun
hanya dengan (sodaqoh) sebutir kurma. (Mutafaq’alaih)
9. Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari
Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh. (HR. Al-Baihaqi) /menjemput rezeki
10. Bentengilah hartamu dengan zakat, obati
orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk
menghadapi datangnya bencana. (HR. Ath-Thabrani) /penolak bala/menyembuhkan
penyakit
11. Tiada seorang bersodaqoh dengan baik
kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya. (HR. Ahmad)
12. Naungan bagi seorang mukmin pada hari
kiamat adalah sodaqohnya. (HR. Ahmad)
13. Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para sahabat
bertanya, “Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?” Nabi Saw menjawab,
“Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu
bersodaqoh.” Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?” Nabi
menjawab: “Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya” Mereka
bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi menjawab: “Menyuruh berbuat
ma’ruf.” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi Saw
menjawab, “Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sodaqoh.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
14. Apa yang kamu nafkahkan dengan tujuan
keridhoan Allah akan diberi pahala walaupun hanya sesuap makanan ke mulut
isterimu. (HR. Bukhari)
15. Sodaqoh paling afdhol ialah yang diberikan
kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)
16. Satu dirham memacu dan mendahului seratus
ribu dirham. Para sahabat bertanya, “Bagaimana itu?” Nabi Saw menjawab,
“Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh
dengannya, dan seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil
seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya. (HR. An-Nasaa’i)
17. Orang yang membatalkan pemberian (atau
meminta kembali) sodaqohnya seperti anjing yang makan kembali muntahannya. (HR.
Bukhari)
18. Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak
menunaikan zakatnya kelak pada hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan
seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua lidah yang melilitnya. Ular
itu mencengkeram kedua rahangnya seraya berkata, “Aku hartamu, aku pusaka
simpananmu.” Kemudian nabi Saw membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180:
“Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada
mereka dari karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka.
Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu
akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah
segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi.” (HR. Bukhari)
19. Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan
zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik (kemarau panjang dan
kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani)
20. Barangsiapa memperoleh keuntungan harta
(maka) tidak wajib zakat sampai tibanya perputaran tahun bagi pemiliknya. (HR.
Ahmad dan Tirmidzi)
sumber --> http://penuh-berkah.blogspot.com/
sumber --> http://penuh-berkah.blogspot.com/