Selamat Datang Di Web Rumah Sedekah Sahabat, Akta Notaris : Cahya Suryana SH. No. 01-2 April 2008, Alamat : Komp. Taman Cileunyi Blok Q No. 3 RT 01/22, Desa Cileunyi Kulon, Kec. Cileunyi, Kab. Bandung RUMAH SEDEKAH SAHABAT: HADITS-HADITS MENGENAI KEUTAMAAN (FADHILAH) INFAQ/SEDEKAH

Kamis, 17 Februari 2011

HADITS-HADITS MENGENAI KEUTAMAAN (FADHILAH) INFAQ/SEDEKAH




HADITS KE-1: “Dari Abu Hurairoh r.a., Rosululloh saw. bersabda, “Sekiranya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, aku tidak akan senang emas itu tersisa sedikitpun di sisiku selama tiga hari. Kecuali yang aku sisihkan untuk membayar utang.” (HR Bukhori-Misykat)

HADITS KE-2: “Dari Abu Hurairoh r.a., Rosululloh saw. bersabda, “Apabila waktu Shubuh tiba, dua Malaikat turun (dari langit). Malaikat yang pertama berkata, ‘Ya ALLOH, berilah balasan kepada orang yang menginfakkan hartanya.’ Malaikat yang kedua berkata, ‘Ya ALLOH, binasakanlah harta orang yang menggenggamnya (bakhil).’ (Muttafaq alaih-Misykat)
Dalam hadits lain dikatakan bahwa ketika matahari terbit, di kedua sisinya Malaikat berkata, “Ya ALLOH, berilah balasan segera kepada orang yang menginfakkan.” Malaikat yang kedua mengatakan, “Ya ALLOH, binasakanlah harta orang yang menggenggamnya.”
Riwayat lain mengatakan bahwa di langit ada dua Malaikat yang ditugaskan untuk berdo’a itu saja, tanpa tugas yang lain. Salah satunya mengatakan, “Ya ALLOH, berilah balasan kepada yang menginfakkan hartanya.” Malaikat yang kedua mengatakan, “Ya ALLOH, binasakanlah harta orang yang menggenggamnya.” (Kanzul ‘Ummal)

HADITS KE-3: “Dari Abu Umamah r.a., Rosululloh saw. bersabda, “Wahai Anak Adam, infakkanlah apa yang melebihi keperluanmu, itu lebih baik bagimu. Jika kamu menggenggamnya, maka hal itu adalah buruk bagimu. Menyimpan sekadar keperluan tidaklah tercela. Pada waktu member infaq, dahulukanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu.’ (HR Muslim-Misykat)

HADITS KE-4: “Dari Uqbah bin harits r.a., “Saya pernah sholat Ashar di belakang Rosululloh saw. di Madinah. Tak lama kemudian Rosululloh saw. berdiri dengan tergesa-gesa menerobos orang-orang lalu memasuki salah satu rumah istrinya. Perbuatan Rosululloh itu sangat mengherankan kami dan kami berfikir apa yang sedang terjadi. Setelah kembali, Rosululloh dapat merasakan keheranan kami, lalu bersabda, “Aku teringat sekeping emas yang tertinggal di rumahku, aku tidak suka hal itu menghalangiku. Oleh karena itu aku pergi untuk menyuruh menyedekahkannya dengan segera.” (HR Bukhori-Misykat)

HADITS KE-5: “Dari Abu Hurairoh r.a., seseorang bertanya kepada Rosululloh saw., “Ya Rosululloh, sedekah jenis apakah yang paling besar pahalanya?” Rosululloh saw. menjawab, “Kamu bersedekah dalam keadaan sehat, masih menginginkan harta, ada ketakutan menjadi miskin, berangan-angan kaya raya. Dan janganlah menunda-nunda hingga ajalmu hampir tiba, maka barulah kamu mengatakan, ‘Harta ini untuk si fulan (masjid), harta yang ini untuk si fulan (madrasah). Padahal sesungguhnya harta itu sudah menjadi milik si fulan (ahli warits)” (HR Muttafaq ‘alaih-Misykat)

HADITS KE-6: “Dari Abu Hurairoh r.a., Rosululloh saw. bersabda, “Salah seorang dari kalangan Bani Isroil berkeinginan untuk bersedekah  secara sembunyi-sembunyi pada waktu malam. Pada malam itu dengan diam-diam dia meletakkan sedekahnya di tangan seseorang, kemudian dia pulang secara diam-diam pula. Keesokan harinya banyak orang memperbincangkan bahwa malam tadi seseorang telah memberi sedekah kepada seorang pencuri. Orang yang telah memberi sedekah tadi berkata, ‘Ya ALLOH, segala puji bagiMU, sedekahku telah jatuh ke tangan seorang pencuri.’
Kemudian dia berazam, malam ini akan bersedekah secara diam-diam. Pada malam itu iapun keluar diam-diam lalu memberikan sedekahnya kepada seorang perempuan. Keesokan harinya orang banyak membicarakan bahwa malam tadi seseorang telah bersedekah kepada seorang pelacur. Pemberi sedekah itu berkata, ‘Ya ALLOH, segala puji bagiMU, sedekahku telah sampai kepada pezina.’
Di malam ketiga dia kembali bersedekah secara sembunyi-sembunyi. Kali ini sedekahnya jatuh ke tangan orang kaya. Keesokan harinya orang ramai memperbincangkan bahwa seseorang telah bersedekah kepada seorang kaya. Pemberi sedekah itu berkata, ‘Ya ALLOH, segala puji bagimu, sedekahku telah sampai ke tangan pencuri, pezina, dan orang kaya.’
 Malam itu dia bermimpi bahwa sedekahnya telah diterima ALLOH SWT. Sedekahnya ditaqdirkan jatuh ke tangan pencuri, agar pencuri itu bertaubat dari tabi’at mencuri. Dan diterima oleh seorang pelacur, agar ia bertaubat ketika ia mengerti bahwa ALLOH SWT. Memberi rizqi walaupun perempuan itu tidak menghinakan  dirinya dengan melacur. Dan jatuh ke tangan orang kaya, agar si kaya mendapat pelajaran dan menginfakkan harta yang telah ALLOH berikan kepadanya.” (HR Muttafaq ‘alaih-Misykat)

HADITS KE-7: “Dari Ali k.w., Rosululloh saw. bersabda, “Bersegeralah kamu bersedekah, karena musibah tidak dapat melangkahi sedekah.” (HR Rozin-Misykat)

HADITS KE-8: “Dari Abu Hurairoh r.a., Rosululloh saw.  bersabda, “Sedekah tidak akan mengurangi harta, dan ALLOH akan menambah kemuliaan hambaNYA yang pemaaf. Dan barangsiapa merendahkan diri karena mencari keridhoan ALLOH, maka ALLOH pasti meninggikan derajatnya.” (HR Muslim-Misykat)

HADITS KE-9: “Dari Abu Hurairoh r.a., Rosululloh saw. bersabda, “Ketika seorang laki-laki berada di padang pasir, dia mendengar suara dari awan, ‘Curahkanlah air ke atas tanah si fulan.’ Setelah itu awan tersebut mulai bergerak ke suatu arah dan menurunkan hujan lebat ke atas sebidang tanah yang keras dan berbatu. Air menggenangi suatu tempat dan mengalir melalui satu saluran. Orang yang mendengar suara itupun mengikuti aliran  air tersebut. Air itu telah sampai ke suatu tempat di mana seseorang sedang sibuk memasukkan air itu ke tanahnya. Dia bertanya kepada orang itu, ‘Siapakah anda?’ Orang itu memberitahukan namanya seperti yang ia dengar dari awan tadi. Pemilik tanah itu kemudian bertanya,  ‘Mengapa anda menanyakan nama saya?’ Dia berkata, ‘Saya mendengar suara dari awan yang daripadanya anda mendapat air, ‘Curahkanlah air kepada tanah si fulan’ Dan nama andalah yang telah saya dengar dari awan itu. Amalan apakah yang telah anda lakukan di tanah ini?’ Pemilik tanah itu menjawab, ‘Karena anda telah menjelaskan semuanya, maka sayapun menerangkannya. Apapun yang saya hasilkan dari tanah ini saya bagikan ke dalam tiga bagian. Satu bagian segera saya sedekahkan di jalan ALLOH, satu bagian saya gunakan untuk keperluan anak isteri, dan satu bagian lagi saya gunakan untuk tanah ini.” (HR Muslim-Misykat)

HADITS KE-10: “Dari Abu Hurairoh r.a., Rosululloh saw. bersabda, “Seorang perempuan pelacur telah mendapat ampunan karena perbuatannya sebagai berikut: Ketika ia dalam perjalanan, dia melewati seekor anjing yang yang sedang berdiri di tepi sumur. Karena kehausan anjing itu menjulurkan lidahnya. Anjing itu hampir mati karena kehausan. Perempuan itu membuka sepatunya (yang terbuat dari kulit) mengikatnya dengan tali yang panjang lalu dengan sepatunya ia mengambil air dari sumur itu dan diberinya anjing itu minum. Seseorang bertanya kepada Rosululloh saw., ‘Apakah kita memperoleh pahala jika kita berbuat baik kepada hewan?’ Rosululloh saw. menjawab, “Berbuat baik kepada setiap makhluq yang bernyawa, akan mendapat pahala.” (HR Muttafaq ‘alaih-Misykat) 

HADITS KE-11: “Dari ‘Ali k.w., Rosululloh saw. bersabda, “Di dalam Jannah terdapat rumah-rumah yang semua benda-benda di dalamnya dapat dilihat dari luar dan semua benda di luarnya dapat dilihat dari dalam. Para sahabat bertanya, “Untuk siapakah dia?” Rosululloh saw. menjawab, “Mereka yang berkata-kata dengan baik dan yang melayani manusia dengan makanan dan selalu saum, dan yang selalu sholat pada malam hari pada waktu manusia sedang tidur.” (HR Ibnu Abi Syaibah, Tirmidzi-Durrul Mantsur)

HADITS KE-12:  “Dari Asma r.a., Rosululloh saw. bersabda, “Berinfaqlah (sebanyak-banyaknya) dan janganlah menghitungnya, (jika engkau berbuat demikian) ALLOH pun akan berhitung untukmu. Janganlah menumpuk-numpuk harta, nanti ALLOH akan menutup pemberianNYA kepadamu.” (HR Muttafaq ‘alaih-Misykat)
HADITS KE-13: “Dari Abu Sa’id r.a., Rosululloh saw. bersabda, “Barangsiapa memberi pakaian kepada orang Islam yang tidak memiliki pakaian, ALLOH akan memberikannya pakaian berwarna hijau di dalam Jannah. Barangsiapa memberi makan kepada orang Islam yang lapar, maka ALLOH akan memberinya makanan buah-buahan di Jannah. Dan siapa saja memberi minum kepada muslim yang kehausan, maka ALLOH akan memberinya minum arak yang dicap.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi-Misykat)

HADITS KE-14: “Dari Abu Hurairoh r.a., Rosululloh saw. bersabda, “Orang yang berusaha memenuhi keperluan wanita-wanita yang tidak bersuami dan orang-orang miskin, seolah-olah sedang berjihad fii sabilillah.” (Perowi berkata) mungkin beliau bersabda, “Seperti sholat sepanjang malam tanpa putus (ngantuk) dan saum sepanjang hari tanpa buka.” (HR Muttafaq ‘alaih-Misykat)
HADITS KE-15: “Dari Abu Dzar r.a., Rosululloh saw. bersabda, “Ada 3 jenis manusia yang disayangi ALLOH:

1.       Seorang peminta datang kepada sekumpulan orang dan meminta sedekah. Sedangkan ia tidak mempunyai kaitan apapun dengan kumpulan itu, Anggota kumpulan itupun tidak ada yang mempunyai hubungan kerabat dengannya. Sehingga tidak ada seorangpun dari anggota kumpulan itu yang memberikan sedekah kepadanya kecuali seorang dari mereka yang diam-diam menemuinya dan memberikan sesuatu sebagai sedekah. Sedekah itu tidak diketahui oleh siapapun kecuali ALLOH dan si penerima. (Orang inilah yang sangat disayangi ALLOH)

2.     Satu rombongan dalam perjalanan, karena berjalan sepanjang malam dan letih maka rasa kantuk menyerang, tidak ada yang paling diinginkannya kecuali berbaring dan tidur. Tetapi salah seorang dari mereka terus berdiri menghadap ALLOH sambil menangis dan membaca Al Qur-an.
3.     Seseorang yang ikut berperang bersama pasukannya dan menemui kekalahan, tetapi orang itu meneruskan peperangan seorang diri hingga syahid atau menang.
Dan 3 orang yang sangat dibenci ALLOH:
1.       Orang yang sudah tua dan masih berzina.
2.     Orang miskin yang sombong.
3.     Orang kaya yang zholim.” (HR Tirmidzi, An Nasa-i-Misykat)

HADITS KE-16: “Dari Fathimah binti Qois r.a., Rosululloh saw. bersabda, “Di dalam harta terdapat haq-haq yang lain di samping zakat.” (Kemudian beliau membaca al baqoroh,2:177) “Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur atau barat itu suatu kebaktian (yang sempurna), akan tetapi kebaktian (yang sempurna) orang yang beriman kepada ALLOH dan hari qiamat dan kepada Malaikat-Malaikat serta kitab-kitab ALLOH, dan kepada Nabi-nabi, serta memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, ibnu sabil, orang-orang yang meminta-minta disebabkan tiada upaya dan juga membebaskan hamba sahaya dan mendirikan sholat serta menunaikan zakat.”  

HADITS KE-17: Buhaisah r.a. mengatakan bahwa bapaknya telah bertanya kepada Rosululloh saw., “Apakah sesuatu yang (apabila seseorang memintanya) tidak dibenarkan menolak permintaannya?” Rosululloh saw. menjawab, “Air”. Bapaknya bertanya sekali lagi mengenai hal yang sama, maka Rosululloh saw. menjawab, “Garam.” Bapaknya sekali lagi bertanya dan Rosululloh saw. menjawab, “Kebaikan apapun yang engkau lakukan (kepada siapapun) adalah baik bagimu.” (HR Abu Dawud-Misykat)

HADITS KE-18: “Sa’ad bin Ubadah r.a. berkata, “Ya Rosululloh, ibuku telah wafat, sedekah apakah yang lebih afdol  (agar pahalanya sampai kepada ruhnya)?” Rosululloh saw. menjawab, “Air adalah lebi baik.” Maka Sa’ad r.a. kemudian menggali sebuah sumur untuk ibunya (agar pahalanya disampaikan kepada ibunya).” (HR Malik, Abu Dawud, An Nasai-Misykat)

HADITS KE-19: “Dari Abu Hurairoh r.a., Rosululloh saw. bersabda, “Jika seseorang wafat, akan terputus amalannya kecuali tiga perkara:
1.       Shodaqoh jariyah
2.     Ilmu yang bermanfaat
3.     Anak sholih yang mendo’akan orang tuanya.” (HR Muslim-Misykat; Abu Dawud, Nasai)

HADITS KE-20: “Aisyah r.a. berkata bahwa suatu ketika mereka menyembelih seekor kambing (dan membagi-bagikan dagingnya). Rosululloh saw. bertanya kepada mereka, “Berapa banyak lagi yang tersisa?” Aisyah r.a. menjawab, “Hanya sepotong daging paha saja.” Rosululloh saw. bersabda, “Semuanya tersisa kecuali sepotong daging paha saja.” (HR Tirmidzi-Misykat)

HADITS KE-21: “Dari Abu Hurairoh r.a., Rosululloh saw. bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada ALLOH dan hari qiamat hendaklah ia memuliakan tamunya, janganlah menyakiti tetangga-tetangganya, hendaklah berbicara baik atau diam.” (HR Muttafaq ‘alaih-Misykat) Dalam riwayat lain disebutkan, “hendaklah bersilaturahim.”

HADITS KE-22: “Dari Abu Syuraih al Ka’bi r.a., sesungguhnya Rosululloh saw. bersabda, “Barangsiapa beriman kepada ALLOH dan hari akhir, maka hendaknya memuliakan tamunya, Jaaizah (jamuan bagi tamu) adalah satu hari satu malam. Dan jangka waktu pelayanannya adalah tiga hari tiga malam, dan apa yang setelah itu adalah sedekah. Tidak dibenarkan bagi tamu untuk tinggal terlalu lama sehingga tuan rumah mengeluarkannya.” (HR Muttafaq ‘alaih-Misykat)

HADITS KE-23: “Dari Abu Sa’id r.a. sesungguhnya dia mendengar Rosululloh saw. bersabda, “Janganlah bersahabat kecuali dengan mu-min dan janganlah memakan makananmu kecuali orang yang bertaqwa.” (HR Tirmidzi, Abu Dawud, Daromi-Misykat)

HADITS KE-24: “Abu Hurairoh r.a. bertanya kepada Rosululloh saw., “Jenis sedekah yang manakah yang paling baik?” Rosululloh saw. menjawab, “Yaitu sedekah yang dikeluarkan oleh orang yang tidak berkemampuan (tetapi ia bersusah payah mengusahakannya). Dan utamakanlah bersedekah kepada orang-orang yang berada di bawah tanggunganmu.” (HR Abu Dawud-Misykat)

HADITS KKE-25: “Dari Aisyah r.a., Rosululloh saw. bersabda, “Apabila seorang wanita menyedekahkan makanan dari rumahnya agar makanan itu tidak menjadi rusak, maka ia akan mendapatkan pahala. Suaminya akan mendapatkan pahala karena dia telah mencari rizqi. Dan orang yang menghidangkan makanan itu juga akan mendapatkan pahala. Dari ketiga orang itu tidak ada seorangpun yang pahalanya dikurangi karena dibagi-bagikan kepada yang lain.” (HR Muttafaq alaih-Misykat)

HADITS KE-26: “Dari Ibnu Abbas r.a. secara marfu’ dikatakan Rosululloh saw. bersabda, “Setiap kebaikan merupakan sedekah. Pahala mengajak orang lain adalah sebanding dengan pahala orang yang mengamalkannya, dan membantu orang yang mendapatkan musibah adalah sangat disukai ALLOH.” (Maqosidul hasanah-Jami’us Shogir)

HADITS KE-27: “Dari Syaddad bin Aus r.a., Rosululloh saw. bersabda, “Barangsiapa sholat dengan riya maka dia berbuat syirik. Barangsiapa saum dengan riya maka dia berbuat syirik. Dan barangsiapa sedekah dengan riya, maka dia berbuat syirik.” (HR Ahmad-Misykat)